Friday 30 October 2015

cara menghindari bahaya kabut asap di rumah

kabut asap yang melanda indonesia hingga ke negara tetangga kurang lebih 3 bulan ini sangnat memprihatinkan, banyak korban meninggal dan terutama ispa, untuk para orang tua dihimbaukan jangan meremehkan keadaan ini karena sangat berbahaya pada anak-anak,

kali ini saya akan memberikan tips bagaimana mengatasi dan menjaga anak-anak anda supaya aman dari keadaan bencana seperti saat ini
1. yg pertama yang anda harus lakukan adalah gunakan masker bila anak bepergian atau pergi ke sekolah dan jelaskan pada anak tentang dampak asap dan keuntungan memakai masker.
2. anjurkan pada anak untuk bermain di dalam rumah saja
3. tutup pentilasi rumah dengan kain tipis yang sudah di basahkan
4. penggunaan ac di dalam rumah lebih bagus karena asap tidak membahaya kan jika penggunaan ac di dalam rumah kecuali jika ada benda panas seperti rokok tidak di perbolehkan di ruangan ac karena pada ac ada zat tertentu jika bergabung dengan panas akan menimbulkan racun.
5. letakkan air dalam ember pada setiap sudut rumah, karena air bisa mengurangi asap dalam rumah, jika perlu letakkan air dalam ember di pintu kamar anak-anak, air harus di ganti setiap hari karena dapat menimbulkan jentik nyamuk
6. pada ayah dihimbaukan untuk tidak merokok dalam rumah
7. sediakan oksigen rumahan jika memang diperlukan
8. jika anak mengalami sesak nafas segera di bawa ke dokter atau pusat layanan kesehatan untuk mendapat pertolongan.

itu saja tips yang dapat saya berikan, cara2 di atas sudah saya lakukan di rumah dan sangat membantu keluarga saya. thanks

Monday 12 October 2015

fb

facebook membantu anda berhubungan dengan teman,keluarga dan orang yang anda kenal

www.facebook.com

Sunday 11 October 2015

askep campak

indonesia telah melaksanakan imunisasi campak lebih dari 20 tahun namun angka kesakitan dan kematian karena campak masih cukup tinggi diperkirakan terdapat 1 juta penderita campak dan 30 ribu kematian


ASKEP PADA ANAK DENGAN CAMPAK OLEH: WHENNY YUSVITA P.S S.Kep, Ns TIM PENGAJAR KEPERAWATAN ANAK

  1. DEFINISI
    • Morbili adalah :
    • Penyakit virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium,
    • Yaitu stadium prodormal ( kataral ), stadium erupsi dan stadium konvalisensi, yang dimanifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan bercak koplik ( ilmu kesehatann anak edisi 2, th 1991. Fkui ).
June 18, 2010 Askep Anak Campak
3.       
    • Morbili adalah :
    • Penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau demam, scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi ( ilmu kesehatan anak vol 2, nelson, EGC, 2000)
June 18, 2010 Askep Anak Campak
  1. ETIOLOGI
    • Penyebabnya adalah:
    • Virus morbili yang terdapat dalam sekret nasofaring dan darah sealma masa prodormal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak.
    • Virus ini berupa virus RNA yang termasuk famili paramiksoviridae, genus morbilivirus.
    • Cara penularan dengan droplet infeksi.
June 18, 2010 Askep Anak Campak 
  1. EPIDEMIOLOGI
    • Biasanya penyakit ini timbul pada masa anak dan kemudian menyebabkan kekebalan seumur hidup.
    • Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita morbili akan mendapat kekebalan secara pasif (melalui plasenta) sampai umur 4-6 bulan dan setelah umur tersebut kekebalan akan mengurang sehingga si bayi dapat menderita morbili
June 18, 2010 Askep Anak Campak
6.       
    • Bila seseorang wanita menderita morbili ketika ia hamil 1 atau 2 bulan, maka 50% kemungkinan akan mengalami abortus, bila ia menderita morbili pada trimester I, II, atau III maka ia akan mungkin melahirkan seorang anak dengan kelainan bawaan atau seorang anak dengan BBLR, atau lahir mati atau anak yang kemudian meninggal sebelum usia 1 tahun.
June 18, 2010 Askep Anak Campak
  1. Patofisiologi
    • Organisme (virus morbili) menular melalui rute udara, dalam waktu 24 jam, dari awal muncul reaksi terhadap virus morbili maka akan terjadi eksudat yang serous dan proliferasi sel mononukleus dan beberapa sel polimorfonukleus di sekitar kapiler. Kelainan ini terdapat pada kulit, selaput lendir nasofaring, bronkus dan konjungtiva (Ngastiyah, 1997:352).
June 18, 2010 Askep Anak Campak
  1. MANIFESTASI KLINIS
    • Masa tunas/inkubasi penyakit berlangsung kurang lebih dari 10-20 hari dan kemidian timbul gejala-gejala yang dibagi dalam 3 stadium
June 18, 2010 Askep Anak Campak
  1. 1. STADIUM KATARAL (PRODORMAL)
    • Stadium prodormal berlangsung selama 4-5 hari ditandai oleh demam ringa hingga sedang, batuk kering ringan, coryza, fotofobia dan konjungtivitis. Menjelang akhir stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul enantema, timbul bercak koplik yang patognomonik bagi morbili, tetapi sangat jarang dijumpai. Bercak koplik berwarna putih kelabu, sebesar ujung jarum dan dikelilingi oleh eritema.
June 18, 2010 Askep Anak Campak
10.   
    • Lokalisasinya dimukosa bukalis berhadapan dengan molar dibawah, tetapi dapat menyebar tidak teratur mengenai seluruh permukaan pipi. Meski jarang, mereka dapat pula ditemukan pada bagian tengah bibir bawah, langit-langit dan karankula lakrimalis. Bercak tersebut muncul dan menghilang dengan cepat dalam waktu 12-18 jam. Kadang-kadang stadium prodormal bersifat berat karena diiringi demam tinggi mendadak disertai kejang-kejang dan pneumoni. Gambaran darah tepi ialah limfositosis dan leukopenia.
June 18, 2010 Askep Anak Campak
  1. 2. Stadium erupsi
    • Coryza dan batuk-batuk bertambah. Timbul enantema / titik merah dipalatum durum dan palatum mole. Terjadinya eritema yang berbentuk makula papula disertai dengan menaiknya suhu tubuh. Eritema timbul dibelakang telinga dibagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang bawah.
June 18, 2010 Askep Anak Campak
    • Kadang-kadang terdapat perdarahan primer pada kulit. Rasa gatal, muka bengkak. Terdapat pembesaran kelenjar getah bening disudut mandibula dan didaerah leher belakang. Juga terdapat sedikit splenomegali, tidak jarang disertai diare dan muntah. Variasi dari morbili yang biasa ini adalah “Black Measles” yaitu morbili yang disertai perdarahan pada kulit, mulut, hidung dan traktus digestivus.
June 18, 2010 Askep Anak Campak
  1. 3. Stadium konvalesensi
    • Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua (hiperpigmentasi) yang bisa hilang sendiri. Selain hiperpigmentasi pada anak Indonesia sering ditemukan pula kulit yang bersisik. Hiperpigmentasi ini merupakan gejala patognomonik untuk morbili. Pada penyakit-penyakit lain dengan eritema atau eksantema ruam kulit menghilang tanpa hiperpigmentasi. Suhu menurun sampai menjadi normal kecuali bila ada komplikasi
June 18, 2010 Askep Anak Campak
  1. Komplikasi
    • Otitis media akut
    • Pneumonia / bronkopneumoni
    • Encefalitis
    • Bronkiolitis
    • Laringitis obstruksi dan laringotrakkhetis
June 18, 2010 Askep Anak Campak 
  1. Pencegahan
    • Imunusasi aktif
    • Imunusasi Pasif
June 18, 2010 Askep Anak Campak 
  1. Pengobatan
    • Terdapat indikasi pemberian obat sedatif, antipiretik untuk mengatasi demam tinggi. Istirahat ditempat tidur dan pemasukan cairan yang adekuat. Mungkin diperlukan humidikasi ruangan bagi penderita laringitis atau batuk mengganggu dan lebih baik mempertahanakan suhu ruangan yang hangat.
June 18, 2010 Askep Anak Campak
  1. Pemeriksaan Diagnostik
    • Pemeriksaan Fisik
    • Pemeriksaan Darah
June 18, 2010 Askep Anak Campak
  1. Penetalaksanaan Teraupetik
    • Pemberian vitamin A
    • Istirahat baring selama suhu meningkat, pemberian antipiretik
    • Pemberian antibiotik pada anak-anak yang beresiko tinggi
    • Pemberian obat batuk dan sedativum
June 18, 2010 Askep Anak Campak
  1. ASUHAN KEPERWATAN
    • Pengkajian
    • Identitas diri :
    • Riwayat Imunisasi
    • Kontak dengan orang yang terinfeksi
June 18, 2010 Askep Anak Campak
20.   
    • D. Pemeriksaan fisik :
    • Mata :
    • Terdapat konjungtivitis, fotophobia
    • Kepala :
    • Sakit kepala
    • Hidung :
    • Banyak terdapat secret, influenza, rhinitis/koriza, perdarahan hidung (pada stad eripsi ).
    • Mulut & bibir :
    • Mukosa bibir kering, stomatitis, batuk, mulut terasa pahit.
June 18, 2010 Askep Anak Campak
21.   
    • Kulit :
    • Permukaan kulit ( kering ), turgor kulit, rasa gatal, ruam makuler pada leher, muka, lengan dan kaki (pada stad. Konvalensi), evitema, panas (demam).
    • Pernafasan :
    • Pola nafas, RR, batuk, sesak nafas, wheezing, renchi, sputum
    • Tumbuh Kembang :
    • BB, TB, BB Lahir, Tumbuh kembang R/ imunisasi.
June 18, 2010 Askep Anak Campak
22.   
    • Pola Defekasi :
    • BAK, BAB, Diare
    • Status Nutrisi :
    • intake – output makanan, nafsu makanan
    • E. Keadaan Umum :
    • Kesadaran, TTV
June 18, 2010 Askep Anak Campak
  1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
    • Diagnosa yang mungkin muncul pada pasien Morbili adalah
    • Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan organisme virulen
    • Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya batuk
    • Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya rash
June 18, 2010 Askep Anak Campak 
24.   
    • Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat
    • Gangguan aktivitas diversional berhubungan dengan isolasi dari kelompok sebaya
June 18, 2010 Askep Anak Campak 
  1. Perencanaan
    • Perluasan infeksi tidak terjadi
    • Anak menunjukkan tanda-tanda pola nafas efektif
    • Anak dapat mempertahankan integritas kulit
    • Anak menunjukan tanda-tanda terpenuhinya kebutuhan nutrisi
    • Anak dapat melakukan aktivitas sesuai dengan usia dan tugas perkembangan selama menjalani isolasi dari teman sebaya atau anggota keluarga.
June 18, 2010 Askep Anak Campak 
  1. Implementasi
    • Mencegah peluasan infeksi
    • Tempatkan anak pada ruangan khusus
    • Pertahankan isolasi yang ketat di rumah sakit
    • Gunakan prosedur perlindugan infeksi jika melakukan kontak dengan anak
    • Mempertahankan istirahat selama periode prodromal (kataral)
    • Berikan antibiotik sesuai dengan order
June 18, 2010 Askep Anak Campak
27.   
    • Mempertahankan pola nafas yang efektif
    • Mengkaji ulang status pernafasan (irama, edalaman, suara nafas, penggunaan otot bantu pernafasan, bernafas melalui mulut)
    • Mengkaji ulang tanda-tanda vital (denyut nadi, irama, dan frekuensi)
    • Memberikan posisi tempat tidur semi fowler / fowler
June 18, 2010 Askep Anak Campak
28.   
    • Membantu klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan kemampaunnya
    • Menganjurkan anak untuk banyak minum
    • Memberikan oksigen sesuai dengan indikasi
    • Memberikan obat-obatan yang dapat meningkatkan efektifnya jalan nafas (seperti Bronkodilator, antikolenergik, dan anti peradangan)
June 18, 2010 Askep Anak Campak
29.   
    • Mempertahankan integritas kulit
    • Mempertahankan kuku anak tetap pendek, menjelaskan kepada anak untuk tidak menggaruk rash
    • Memberikan obat antipruritus topikal, dan anestesi topikal
    • Memberikan antihistamin sesuai order dan memonitor efek sampingnya
June 18, 2010 Askep Anak Campak
30.   
    • Memandikan klien dengan menggunakan sabun yang lembut untuk mencegah infeksi
    • Jika terdapat fotofobia, gunakan bola lampu yang tidak terlalu terang di kamar klien
    • Memeriksa kornea mata terhadap kemungkinan ulserasi
June 18, 2010 Askep Anak Campak\
    • Mempertahankan kebutuhan nutrisi
    • Kaji ketidakmampuan anak untuk makan
    • Ijinkan anak untuk memakan makanan yang dapat ditoleransi anak, rencanakan untuk memperbaiki status gizi pada saat selera makan anak meningkat.
    • Berikan makanan yang disertai dengan supleman nutrisi untuk meningkatkan kualitas intake nutrisi
    • Kolaborasi untuk pemberian nutrisi parenteral jika kebutuhan nutrisi melalui oral tidak mencukupi kebutuhan gizi anak
June 18, 2010 Askep Anak Campak 
32.   
    • Menilai indikator terpenuhinya kebutuhan nutrisi (berat badan, lingkar lengan, membran mukosa)
    • Menganjurkan kepada orang tua untuk memberikan makanan dengan teknik porsi kecil tapi sering
    • Menimbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama, dan dengan skala yang sama
    • Mempertahankan kebersihan mulut anak
    • Menjelaskan pentingya intake nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan penyakit
June 18, 2010 Askep Anak Campak
33.   
    • Mempertahankan kebutuhan aktivitas sesuai dengan usia dan tugas perkembangan
    • Memberikan aktivitas ringan yang sesuai dengan usia anak (permainan, keterampilan tangan, nonton televisi)
    • Memberikan makanan yang menarik untuk memberikan stimulasi yang bervariasi bagi anak
June 18, 2010 Askep Anak Campak 
34.   
    • Melibatkan anak dalam mengatur jadwal harian dan memilih aktivitas yang diinginkan
    • Mengijinkan anak untuk mengerjakan tugas sekolah selama di rumah sakit, menganjurkan anak untuk berhubungan dengan teman melalui telepon jika memungkinkan
June 18, 2010 Askep Anak Campak
  1. Perencanaan Pemulangan
    • Jelaskan terapi yang diberikan : dosis, efek samping
    • Melakukan imunisasi jika imunisasi belum lengkap sesuai dengan prosedur
    • Menekankan pentingnya kontrol ulang sesuai jadwal
    • Informasikan jika terdapat tanda-tanda terjadinya kekambuhan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN CAMPAK

Flag as inappropriate

Saturday 10 October 2015

contoh lembar permohonan menjadi responden



LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu Prodi Keperawatan Curup :
Nama                           : Doar
NIM                            : P0 0320112 010
            Akan melakukan penelitian yang berjudul “GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA SUPRAPTO BENGKULU tahun 2015”.
            Bersama ini saya mohon kepada ibu untuk bersedia menjadi responden dan berpartisipasi dalam penelitian ini, dengan menandatangani lembar persetujuan serta menjawab pertanyaan yang saya ajukan. Hasil jawaban yang ibu berikan akan saya jaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
            Atas perhatian dan kerjasama ibu sebagai responden, saya mengucapkan terima kasih.
Curup,                2015
Peneliti

Doar
NIM. P0 0320112 010