Wednesday 16 September 2015

laporan kasus pada an H dengan dhf



BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An.H DENGAN
DHF ( DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER)
DI RUANG MAWAR RSUD CURUP

I.     PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian            : 13 JUNI 2014
Ruang/Kelas                       : MAWAR/III
Diagnosa Medis                 : DHF ( DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER)
Tanggal MRS                     : 12 JUNI 2014
No.Register                                    : 106545

I. Biodata
A.    Identitas Klien
1. Nama/Nama panggilan        : An. H
  2. Tempat tgl lahir/usia            : Air Pikat, 10 Mei 2014
3. Jenis kelamin                       : Laki-laki
4. A g a m a                             : Islam
5. Pendidikan                          : SD
6. Alamat                                : Air Pikat
7. Tgl masuk                            : 12 Juni 2014
8. Tgl pengkajian                     : 13 juni 2014
9. Diagnosa medik                  : DHF
   
B.     Identitas Orang tua
1. Ayah
      a. N a m a                          : Tn Ali Martopo
      b. U s i a                            : 29 Tahun
      c. Pendidikan                    : SD
      d. Pekerjaan                      : Tani
      e. A g a m a                       : Islam
      f. Alamat                           : Air Pikat
2. Ibu
      a. N a m a                          : Ny Heni
      b. U s i a                            : 25 Tahun
      c. Pendidikan                    : SD
      d. Pekerjaan                      : Ibu Rumah Tangga
      e. Agama                           : Islam
      f. Alamat                           : Air Pikat

C.    Identitas Saudara Kandung
No

N A M A

U S I A
HUBUNGAN
STATUS KESEHATAN
1
FEBRI
12 tahun
Saudara Kandung
Sehat

II. Riwayat Kesehatan
A.    Riwayat Kesehatan Sekarang :
a.       Keluhan Utama           :
Klien masuk Rumah Sakit RSUD Curup di rujuk dari Puskesmas Bermani Ulu, Tanggal 12 Juni 2014 pukul 09.15 WIB dengan keluhan demam + 12 hari disertai Mimisan, Muntah TTV :
T : 37,4 0 C,  P : 91 x/ Menit, RR : 30 x/ Menit

b.      Keluhan Pada Saat Pengkajian :
Tubuh klien terasa panas, klien mengatakan nyeri saat menelan, klien mengatakan nyeri abdomen sebelah kiri setelah makan, ibu klien mengatakan anaknya muntah 2-3x/hari, rambut klien mudah rontok, klien terlihat menggigil. TTV : T : 38,3 oC, P : 98x/ Menit, RR  : 22x/menit


B.     Riwayat Kesehatan Masa Lalu
      Ibu pasien mengatakan kalau anaknya belun pernah mengalami penyakit seperti sekarang, biasanya hanya demam dan pilek. pasien tidak mempunyai riwayat kecelakaan, pasien juga tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan berbahaya tanpa anjuran dokter dan menggunakan zat/subtansi kimia yang berbahaya, perkembangan pasien  sedikit terganggu, karena klien mempunyai riwayat di gigit ular, semejak itu pertumbuhannya sedikit terganggu dan badan klien mengurus dibanding saudara, Ibu pasien juga mengatakan kalau didalam keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit seperti yang diderita anaknya.

III. Riwayat Psikososial
Pasien tinggal bersama orang tua,rumah pasien berada di dekat aliran Sungai,  pasien tidur berdua dengan saudaranya, pasien diasuh oleh orang tuanya dari kecil hingga sekarang, dan hubungan pasien dengan keluarga harmonis.

IV. Riwayat Spiritual
      ¤ Support sistem dalam keluarga              : Baik
      ¤ Kegiatan keagamaan                              : Baik, Pasien mengikuti pengajian

V. Reaksi Hospitalisasi
      A. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Ibu pasien membawa anaknya ke RS karena  demam + 12 hari, mimisan, muntah, ibu pasien mengatakan cemas dengan keadaan anaknya, ibu pasien juga mengatakan kalau ini merupakan pengalaman pertama masuk ke rumah sakit, ibu pasien juga mengatakan yang akan tinggal dan menemani anaknya dirumah sakit ialah ibu, ayah, dan saudaranya, pasien  tidak mengerti dengan penyakit yang dideritanya


VI. Aktivitas Sehari-hari   
A.    Nutrisi
Kondisi
Sebelum Sakit
Saat Sakit
1.      Selera makan
2.      Jenis
3.      Frekuensi
4.      Porsi
5.      Masalah
Baik
Nasi, lauk, pauk
3x sehari
1 porsi
Tidak ada
Kurang

3x sehari
¼ porsi
Klien mengatakan nyeri saat menelan, klien mengatakan nyeri perut sebelah kiri  setelah makan, muntah 2-3x/hari

B.     Cairan
Kondisi
Sebelum Sakit
Saat Sakit
1.      Jenis minuman
2.      Frekuensi minum
3.      Kebutuhan cairan
4.      Cara pemenuhan
Air putih
6 – 8 gelas
± 2000 cc/ hari
Menggunakan gelas
Air putih
4 gelas
 1500 cc
Menggunakan gelas dan terpasang IUFD RL gtt xx/ menit

C.     Eliminasi (BAB&BAK)
Kondisi
Sebelum Sakit
Saat Sakit
1.      Tempat pembuangan
2.      Frekuensi (waktu)
3.      Konsistensi
4.      Kesulitan
5.      Obat pencahar
Wc
2-3 x/ hari
Lembek
Tidak ada
Tidak ada
Klien belum pernah BAB

D.    Istirahat tidur
Kondisi
Sebelum Sakit
Saat Sakit
1.      Jam tidur
-          Siang
-          Malam
2.      Pola tidur
3.      Kebiasaan sebelum tidur

4.      Kesulitan tidur

+ 2 jam
+ 8 jam
Tidak terganggu
Nonton TV


Tidak ada

+ 3 jam
+ 4 jam
Terganggu
Setiap mau tidur di kipas, karena klien merasa panas.
Ya, karena suasana di ruangan tidak kondusif

E.     Olah Raga
Kondisi
Sebelum Sakit
Saat Sakit
1.      Program olah raga
2.      Jenis dan frekuensi
3.      Kondisi setelah olah raga
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada

Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada


F.      Personal Hygiene
Kondisi
Sebelum Sakit
Saat Sakit
1.      Mandi
- Cara
            - Frekuensi
            - Alat mandi
2.      Cuci rambut
- Frekuensi
- Cara

3.      Gunting kuku
- Frekuensi
- Cara
4.      Gosok gigi
- Frekuensi
- Cara

Mandi sendiri
2 x sehari
Sabun, odol, sikat gigi

2 x sehari
Cuci sendiri


1x seminggu
Menggunakan jepit kuku

2x sehari
Gosok sendiri

Hanya di lap
1x sehari
Handuk, Air, Sabun

1x sehari
Dibantu orang tua


-
-

1 x sehari
Dibantu orang tua

G.    Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi
Sebelum Sakit
Saat Sakit
1.      Kegiatan sehari-hari

2.      Pengaturan jadwal harian
3.      Penggunaan alat Bantu aktifitas
4.      Kesulitan pergerakan tubuh
Sekolah, bermain bersama teman-teman
Orang tua
Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada
Tidak ada

Ya, karena klien terlihat lemas

H.    Rekreasi
Kondisi
Sebelum Sakit
Saat Sakit
1.      Perasaan saat sekolah


2.      Waktu luang

3.      Perasaan setelah rekreasi
4.      Waktu senggang klg
5.      Kegiatan hari libur
Senang


Bermain bersama teman- teman
Senang

-
bermain bersama teman- teman
Tidak senang, karena tidak bisa bermain dengan teman-teman
Hanya berbaring ditempat tidur
-

-
Tidak ada


VII. Pemeriksaan Fisik
1.      Keadaan umum         : Lemah
2.      Kesadaran                 : Composmentis
3.      Tanda – tanda vital   :
a.       Tekanan Darah   : -
b.      Denyut Nadi       : 98 x/ menit
c.       Suhu                  : 38,3 0C
d.      Pernapasan          : 28 x/ menit
4.      Berat Badan              : 20 Kg
5.      Tinggi Badan            : 135 cm

6.      Rambut dan kepala
Warna hitam, distribusi rambut merata, kebesihan rambut baik, rambut mudah rontok, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.

7.      Muka
Bentuk wajah oval, tidak ada gerakan abnormal, tidak ada nyeri tekan.

8.      Mata
Bentuk mata simetris kiri dan kanan, sklera an ikterik, konjungtiva an anemis, pupil isokor, tidak ada hambatan dalam pergerakan bola mata, distribusi bulu mata merata, tidak ada nyeri tekan, tidak ada gangguan dalam penglihatan, tidak menggunakan alat bantu penglihatan.

9.      Hidung & Sinus
Bentuk hidung simetris, keadaan septum baik, terdapat sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung, fungsi penciuman baik.

10.  Telinga
Bentuk telinga kanan dan kiri simetris, terdapat sekret, fungsi pendengaran baik.
11.  Mulut
Tidak ada labio palatoskizis, labio skizis, Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, gusi bewarna merah, tidak ada pendarahan pada gusi, tidak ada karies pada gigi, tidak ada pembesaran pada tonsil.

12.  Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada kaku kuduk

13.  Thorax dan pernapasan
Bentuk dada simetris kiri dan kanan, tidak menggunakan otot bantu pernafasan.

14.  Abdomen
Tidak ada lesi, tidak ada luka bekas operasi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada acites, tidak ada kembung, pasien mengatakan nyeri abdomen sebelah kiri sesudah makan.

15.  Genitalia dan Anus
Tidak ada hemoroid, tidak ada fimosis, tidak ada hipospadia, tidak ada epispadia pada anus tidak ada haemoroid dan pasien belum pernah BAB selama di rumah sakit.

16.  Ekstremitas
Ekstermitas atas
Pergerakan normal, tonus otot baik, koordinasi pergerakan terkendali. pada tangan kanan pasien terpasang Infus RL gtt xx/menit
Ekstermitas bawah,
Gaya berjalan normal, kekuatan otot kiri dan kanan sama, kaki pasien dapat digerakan secara bebas,  tidak ada kelumpuhan, pasien juga mengatakan nyeri pada daerah persendian.
17.  Status Neurologi.
Saraf – saraf cranial
a.       Nervus I (Olfactorius) : Penciuman            : Normal
b.      Nervus II (Opticus) : Penglihatan               : Normal
c.       Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
-      Konstriksi Pupil                                    : Ya
-      Gerakan Kelopak Mata                         : Normal
-      Pergerakan Bola Mata                           : Normal
-      Pergerakan Mata ke bawah & dalam    : Normal
d.      Nervus V (Trigeminus)
-      Sensibilitas / Sensori                             : Normal
-      Refleks Dagu                                        : Normal
-      Refleks Cornea                                     : Normal
e.       Nervus VII (Facialis)
-      Gerakan mimik                                      : Normal
-      Pengecapan 2 / 3 Lidah bagian depan  : Normal
f.       Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi Pendengaran                                    : Normal
g.      Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
-      Refleks Menelan                                   : Ada
-      Refleks Muntah                                    : Ada
-      Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : Normal
-      Suara                                                     : Normal
h.      Nervus XI (Assesorius)
-      Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : Normal
-      Mengangkat bahu                                      : Normal
i.        Nervus XII (Hypoglossus)
-      Deviasi lidah                                         : Normal
Tanda – tanda perangsangan selaput otak
a.       Kaku kuduk                                                : Negatif
b.      Kernig Sign                                                 : Negatif
c.       Refleks Brudzinski                                     : Negatif
d.      Refleks Lasegu                                           : Negatif

VIII. Test Diagnostik
      Tanggal 12 Juni 2014
No
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
1
Hemoglobin
10,9 g/l
W :11,7 - 15,5   L: 13,2 - 17,3
2
Leukosit
9.900 ul
W: 3.500 – 11.000 L: 3.800 – 10.600
3
Trombosit
359.000 ul
150.000 – 440.000
4
LED
45 mm
W: 0 – 20  L: 0 – 10
5
Diff Count
0/0/0/54/46/0 %
0-1/2-4/3-5/50-70/25-40/2-8
6
Hematokrit
31 %
W: 35 - 47  L: 40 - 52
Tanggal 12 Juni 2014
No
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
1
Typhi O
1/80
Negative
2
Para Typhi OA
1/160
Negative
3
Para Typhi OB
1/80
Negative
4
Para Typhi OC
1/160
Negative
5
Thypi
1/320
Negative
6
Para Typhi HA
1/80
Negative
7
Para Typhi HB
1/320
Negative
8
Para Typhi HC
1/80
Negative
       
IX. Terapi
Cefriaxone                  1 x 1 gram (di dripdalam 100 cc glukosa 5%)
Asam Mefenamat                   
Ranitidin                     2 x 20 mg
Paracetamol                 3 x 200 gram
Kaen                            gtt 15 tts/menit
IVFD RL                    gtt xx tts/ menit
ANALISA DATA

Nama Pasien   : An. H                                                            Umur               : 10   tahun
Ruangan          : Mawar                                               No.Reg            : 106545
                                                         
NO
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
1
Ds :
-          Pasien mengatakan badannya terasa panas
-          Ibu pasien mengatakan kalau anaknya demam + 12 hari
Do :
-          Keadaan umum lemah
-          Mukosa bibir kering
-          Rambut mudah rontok
-          TTV
T : 38,3 oc
P : 98x/menit
RR : 22x/menit
Penyakit
Hipertermia
2
Ds :
-          Pasien mengatakan sakit saat menelan
-          Pasien mengatakan nyeri bagian abdomen sebelah kiri setelah makan
-          Pasien mengatakan tidak selera makan
-          Ibu pasien mengatakan anaknya mutah
Do :
-          Mukosa bibir kering
-          Pasien tampak memegang leher saat makan
-          Pasien tampak memegang perut sesudah makan
-          Pasien  hanya menghabiskan 4 sendok makan
-          Berat badan 20 kg
-          Rambut mudah rontok
-          Pasien  muntah 2-3x/ hari
Muntah, Anoreksia
Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3
Ds :
-          Ibu klien menanyakan penyakit anaknya
-          Ibu pasien mengatakan baru pertama kali masuk rumah sakit
Do :
-          Klien tampak gelisah
-          Keluarga klien tampak cemas
Kurang pengetahuan dan hospitalisasi
Kecemasan












PRIORITAS MASALAH
1.      Hipertermia berhubungan dengan penyakit
2.      Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan muntah, anoreksia
3.      Kecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuan dan hospitalisasi

























DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien   : An. H                                                            Umur               : 10   tahun
Ruangan          : Mawar                                               No.Reg            : 106545

No
Diagnosa keperawatan
Tanggal masalah muncul
paraf
Tanggal masalah teratasi
Paraf
1
Hipertermia berhubungan dengan penyakit ditandai dengan :
Ds :
-          Pasien mengatakan badannya terasa panas
-          Ibu pasien mengatakan kalau anaknya demam + 12 hari
Do :
-          Keadaan umum lemah
-          Mukosa bibir kering
-          Rambut mudah rontok
-          TTV
T : 38,3 oc
P : 98x/menit
RR : 22x/menit




2
Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutah tubuh berhubungan dengan muntah, anoreksia ditandai dengan :

Ds :
-          Pasien mengatakan sakit saat menelan
-          Pasien mengatakan nyeri bagian abdomen sebelah kiri setelah makan
-          Pasien mengatakan tidak selera makan
-          Ibu pasien mengatakan anaknya mutah
Do :
-          Mukosa bibir kering
-          Pasien tampak memegang leher saat makan
-          Pasien tampak memegang perut sesudah makan
-          Pasien  hanya menghabiskan 4 sendok makan
-          Berat badan 20 kg
-          Rambut mudah rontok
Pasien  muntah 2-3x/ hari




3
Kecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuan dan hospitalisasi ditandai dengan:
Ds :
-          Ibu klien menanyakan penyakit anaknya
-          Ibu pasien mengatakan baru pertama kali masuk rumah sakit
Do :
-          Klien tampak gelisah
-          Keluarga klien tampak cemas




























RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien   : An. H                                                            Umur               : 10   tahun
Ruangan          : Mawar                                               No.Reg            : 106545

No
tanggal
Dx.
Kep
Rencana keperawatan
Tujuan dan Criteria Hasil
Intervensi
1

I
NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan  pasien menunjukkan :
Suhu tubuh dalam batas normal dengan kreiteria hasil:
v  Suhu  36 – 37C
v  Nadi dan RR dalam rentang normal
Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyaman
NIC :
1.      Monitor suhu sesering mungkin
2.      Monitor warna dan suhu kulit
3.      Monitor penurunan tingkat kesadaran
4.      Monitor WBC, Hb, dan Hct
5.      Monitor intake dan output
6.      Selimuti pasien
7.      Berikan cairan intravena
8.      Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
9.      Tingkatkan sirkulasi udara
10.  Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
11.  Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
12.  Monitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban membran mukosa)
13.  kolaborasi anti piretik:
14.  kolaborasi Antibiotik:….

2

II
NOC:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi pasien teratasi dengan indikator:
-          Albumin serum
-          Pre albumin serum
-          Hematokrit
-          Hemoglobin
-          Total iron binding capacity
-          Jumlah limfosit
-          Nafsu makan meningkat
-          Rambut tidak rontok
-          Mukosa bibir lembab
NIC :
1.      Kaji adanya alergi makanan
2.      Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
3.      Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
4.      Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.
5.      Monitor adanya penurunan BB
6.      Monitor lingkungan selama makan
7.      Jadwalkan pengobatan  dan tindakan tidak selama jam makan
8.      Monitor turgor kulit
9.      Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht
10.  Monitor mual dan muntah
11.  Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
12.  Monitor intake nutrisi
13.  Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat nutrisi
14.  Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan
15.  Anjurkan banyak minum
16.  Pertahankan terapi IV line
17.  Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oval
18.  kolaborasi pemberian anti emetik:.....
3

III
NOC :
Setelah dilakukan asuhan selama 2 x 24 jam diharapkan kecemasan teratasi dgn kriteria hasil:
-          Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
-          Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas
-          Vital sign dalam batas normal
-          Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan

NIC :
1.      Gunakan pendekatan yang menenangkan
2.      Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
3.      Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
4.      Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
5.      Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
6.      Libatkan keluarga untuk mendampingi klien
7.      Instruksikan pada pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi
8.      Dengarkan dengan penuh perhatian
9.      Identifikasi tingkat kecemasan
10.  Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
11.  Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
12.   Kelola pemberian obat anti cemas:........






















IMPLEMENTASI

Nama Pasien               : An. H                                               Umur                : 10 tahun       
Ruangan                      : Mawar                                   No.Reg            : 106545

Tanggal
Waktu
No. DX
Implementasi
Respon pasien
paraf

08.00



08.10


08.10




08.15



08.30




11.00

12.00





I
-   Memonitor suhu sesering mungkin


-   Memonitor warna dan suhu kulit

-   Memonitor nadi dan RR



-   Memonitor WBC, Hb, dan Hct



-   Menganjurkan pasien banyak minum sebanyak 1-1,5 liter/hari

-   Memberikan cairan intravena

-   Kompres pasien dengan air hangat pada dahi, lipat paha dan aksila
-   Monitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban membran mukosa)
-   Kolaborasi dalam pemberian anti piretik untuk menurunkan demam
-     T :
Klien terlihat gelisah dan tidak nyaman
-   Kulit klien terlihat kemerahan, dan  kulit teraba panas
-   N :
 RR :
klien terlihat gelisah dan tidak nyaman
-   WBC :
HB :
HCT :
klien terlihat lemas

-   keluarga klien mengikuti yang dianjurkan perawat


-   terapi yang di berikan :

-   klien tampak tenang dan mulai nyaman


-   didapat turgor kulit elastis, moosa kulit lembab

-   klien terlihat kooperatif dan tenang



II
-   Mengkaji keluhan mual, muntah atau penurunan nafsu makan
-   Memberikan makanan yang mudah ditelan mudah cerna

-   Memberikan makanan porsi kecil tapi sering.

-   Menghindari makanan yang merangsang : pedas, asam.
-   Timbang berat badan klien setiap hari untuk mengetahui danya penurunan berat badan
-   Memberikan makanan kesukaan klien



-   Mengkolaborasi pemberian cairan parenteral dan pemberian obat pada klien
-     Klien terlihat lemas dan  tenang


-     Keluarga klien mendengarkan dan mengikuti saran perawat
-     Keluarga klien melakukan anjuran yang diberikan
-     Klien mengikuti dengan baik apa yang disarankan
-     BB : 20 kg
klien terlihat tenang dan kooperatif

-     Keluarga klien memberikan makanan yang disukai oleh perawat
-     Cairan yang diberikan :
Klien terlihat tenang dan kooperatif  



III
-     Menggunakan pendekatan yang menenangkan
-     Menjelaskan semua prosedur dan apa yang akan dilakukan dan dilaksanakan
-     Menemani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
-     Memberikan informasi faktual mengenai diagnosa penyakit dan tentang penyakit pasien
-     Melibatkan keluarga untuk mendampingi klien
-     Mengidentifikasi tingkat kecemasan dan membantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
-   Klien terlihat tenang dan koperatif

-   Klien terlihat tenang dan nyaman


-   Klien merasa tenang saat di temani



-   Keluarga klien mendengarkan dengan baik apa yang telah dijelaskan
-   Keluarga selalu mendampingi klien

-   Klien merasa tenang tetapi saat diberi terapi klien mulai gelisah dan terlihat cemas



I
-      Memonitor suhu sesering mungkin


-      Memonitor warna dan suhu kulit

-      Memonitor nadi dan RR


-      Menganjurkan pasien banyak minum sebanyak 1-1,5 liter/hari
-      Monitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban membran mukosa)
-      Kolaborasi dalam pemberian anti piretik untuk menurunkan demam
-   T :
Klien terlihat gelisah dan tidak nyaman
-   Kulit klien terlihat kemerahan, dan  kulit teraba panas
-   N :
RR :
klien terlihat gelisah dan tidak nyaman
-   keluarga klien mengikuti yang dianjurkan perawat

-   didapat turgor kulit elastis, moosa kulit lembab

-   klien terlihat kooperatif dan tenang



II
-      Memberikan makanan yang mudah ditelan mudah cerna
-       Memberikan makanan porsi kecil tapi sering.

-      Timbang berat badan klien setiap hari  untuk mengetahui adanaya penurunan berat badan
-      Memberikan makanan kesukaan klien


-      Mengkolaborasi pemberian cairan parenteral dan  terapi pengobatan pada klien
-    Klien terlihat lemas dan  tenang

-    Keluarga klien mendengarkan dan mengikuti saran perawat
-     BB :
klien terlihat tenang dan kooperatif
-    Keluarga klien memberikan makanan yang disukai oleh perawat
-    Cairan yang diberikan :
Klien terlihat tenang dan kooperatif



III
-      Menjelaskan semua prosedur dan apa yang akan dilakukan dan dilaksanakan
-      Menemani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
-      Melibatkan keluarga untuk mendampingi klien
-      Mengidentifikasi tingkat kecemasan dan membantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
-     Klien terlihat tenang dan nyaman


-     Klien merasa tenang saat di temani

-     Keluarga selalu mendampingi klien


-     Klien merasa tenang tetapi saat diberi trapi klien mulai gelisah dan terlihat cemas



I
-      Memonitor suhu sesering mungkin


-      Memonitor warna dan suhu kulit

-      Memonitor nadi dan RR


-      Monitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban membran mukosa)
-      Kolaborasi dalam pemberian anti piretik untuk menurunkan demam
-     T :
Klien terlihat gelisah dan tidak nyaman
-   Kulit klien terlihat kemerahan, dan  kulit teraba panas
-   N :
RR :
klien terlihat gelisah dan tidak nyaman
-   Didapat  turgor kulit elastis, moosa kulit lembab

-   klien terlihat kooperatif dan tenang



II
-      Memberikan makanan yang mudah ditelan mudah cerna
-      Memberikan makanan porsi kecil tapi sering.


-      Menimbang berat badan klien setiap hariuntuk mengetahui adanya penurunan berat badan
-      Memberikan makanan kesukaan klien


-      Mengkolaborasi pemberian cairan parenteral dan terapi oba pada klien
-    Klien terlihat lemas dan  tenang

-    Keluarga klien mendengarkan dan mengikuti saran perawat
-    BB :
klien terlihat tenang dan kooperatif


-    Keluarga klien memberikan makanan yang disukai oleh perawat
-    Cairan yang diberikan :
Klien terlihat tenang dan kooperatif



III
-      Menjelaskan semua prosedur dan apa yang akan dilakukan dan dilaksanakan
-      Menemani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
-      Melibatkan keluarga untuk mendampingi klien
-      Mengidentifikasi tingkat kecemasan dan membantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
-     Klien terlihat tenang dan nyaman


-     Klien merasa tenang saat di temani

-     Keluarga selalu mendampingi klien

-     Klien merasa tenang tetapi saat diberi trapi klien mulai gelisah dan terlihat cemas









EVALUASI

Nama Pasien               : An. H                                               Umur                : 10 tahun       
Ruangan                      : Mawar                                   No.Reg            : 106545


No comments:

Post a Comment